KEBUDAYAAN YANG MENGAKAR DI KELUARGA KU
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun kadang-kadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama Islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta.
Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri. Namun tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut.
Kalau dari pihak ibu yang karakternya mudah bersosialisasi dengan masyarakat yang merupakan menjadi karakteristik masyarakat betawi maka bereda dengan ayah saya yang berasal dari kota solo jawa tengan yang karakteristiknya lebih agak pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Karakteristik masyarakat jawa tengah lebih cenderung lemah lembut dalam berperilaku dan berbicara, sopan santun dalam bertingkah dan sederhana dalam berpenampilan.
Nilai positif dari dua macam kebudayaan tersebut adalah mudah bersosialisasi dengan tetangga-tetangga di sekitar rumah dan juga memiliki sopan santun dalam bergaul dan berperilaku. Dampak negatif dari dua kebudayaan tersebut adalah dapat terjadinya pertentangan suatu masalah karena adanya perbedaan pendapat dan karakter budaya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar